Korosi pada sistem: penyebab dan solusi
Korosi merupakan ancaman serius bagi sistem cooling tower dan chiller, yang dapat menyebabkan kerusakan struktural, kebocoran, waktu henti, dan biaya perbaikan yang signifikan. Pengendalian korosi merupakan salah satu pilar utama dalam pengolahan air dan pemeliharaan.
Berikut adalah jenis-jenis korosi yang sangat relevan dengan sistem cooling tower dan chiller, beserta penyebab dan solusinya.
Jenis Korosi Kritis pada Sistem Menara Pendingin dan Chiller
1. Korosi Oksigen / Serangan Merata
Deskripsi: Ini adalah bentuk korosi yang paling umum dan sering terjadi secara merata di seluruh permukaan logam yang terpapar air. Oksigen terlarut dalam air adalah pemicu utama.
Penyebab
Kehadiran Oksigen Terlarut: Air di cooling tower terus-menerus terpapar udara, sehingga kaya akan oksigen.
pH Rendah (Asam): Mempercepat reaksi korosi.
TDS Tinggi: Meningkatkan konduktivitas air, mempercepat aliran elektron dalam reaksi korosi.
Suhu Tinggi: Meningkatkan laju reaksi kimia.
Solusi:
Pengendalian pH: Jaga pH air dalam rentang optimal (biasanya 7,0−9,0) melalui pengolahan kimia.
Inhibitor Korosi: Gunakan inhibitor korosi yang sesuai (misalnya molybdate, nitrit, fosfat) untuk membentuk lapisan pelindung pasif pada permukaan logam.
Bahan Tahan Korosi: Pilih bahan yang lebih tahan terhadap korosi oksigen.
2. Korosi Pitting
Deskripsi: Bentuk korosi yang sangat berbahaya karena terjadi secara lokal pada lubang kecil atau ‘pitting’ di permukaan logam. Kerusakan dapat sangat dalam dan menyebabkan kebocoran tanpa tanda-tanda kerusakan yang signifikan di permukaan.
Penyebab:
Konsentrasi Klorida Tinggi: Ion klorida dapat merusak lapisan pasif logam (terutama baja tahan karat) dan memicu korosi lubang.
Air Tergenang: Area di mana air tidak mengalir dengan baik memungkinkan perbedaan konsentrasi oksigen, memicu area anodik dan katodik lokal.
Fouling & Sedimen: Endapan kotoran atau kerak dapat menciptakan area kekurangan oksigen di bawahnya, memicu pitting pada logam.
Kerusakan Lapisan Pelindung: Cacat pada lapisan pasif atau inhibitor korosi.
Solusi:
Pengendalian Klorida: Batasi konsentrasi klorida melalui blowdown yang efektif atau pra-pengolahan air.
Inhibitor Korosi Khusus: Gunakan inhibitor yang efektif melawan pitting.
Aliran Air yang Cukup: Pastikan aliran air merata dan hindari area yang stagnan.
Pembersihan Rutin: Hindari penumpukan sedimen dan fouling dengan filtrasi (filter aliran samping) dan pembersihan.
3. Korosi Celah
Deskripsi: Korosi yang terjadi di celah sempit atau di bawah gasket, baut, mur, atau antara dua permukaan yang bersentuhan. Mirip dengan lubang korosi, korosi ini juga bersifat lokal.
Penyebab:
Celah Sempit: Area di mana oksigen dalam air sulit mencapai permukaan logam, menyebabkan perbedaan konsentrasi oksigen antara celah dan permukaan yang terpapar.
Penumpukan Ion Korosif: Di celah, ion klorida atau zat korosif lainnya dapat terkonsentrasi.
Solusi:
Desain yang Baik: Minimalkan celah dalam desain komponen cooling tower dan pipa.
Gasket dan Sambungan yang Tepat: Pastikan gasket dan sambungan terpasang dengan rapat dan benar.
Pembersihan & Inspeksi: Periksa dan bersihkan area celah secara teratur.
Inhibitor Korosi: Seperti halnya pitting, inhibitor yang efektif dapat membantu.
4. Korosi Galvanik
Deskripsi: Terjadi ketika dua logam berbeda (dengan potensial elektrokimia berbeda) terhubung secara listrik dan terpapar elektrolit (air). Logam yang lebih aktif (anodik) akan korosi dengan cepat, melindungi logam yang lebih mulia (katodik).
Penyebab:
Kontak Antara Dua Logam Berbeda: Misalnya, pipa tembaga yang terhubung ke pipa baja karbon, atau fitting kuningan pada komponen baja.
Air sebagai Elektrolit: Air di cooling tower bertindak sebagai medium konduktif.
Solusi:
Isolasi Listrik: Gunakan sambungan isolasi non-logam untuk memisahkan logam yang berbeda.
Pilih Logam yang Kompatibel: Gunakan logam dengan potensial elektrokimia yang serupa.
Anoda Pengorbanan: Gunakan logam yang sengaja dikorbankan (lebih anodik) untuk melindungi logam lain.
Inhibitor Korosi: Membentuk lapisan pelindung pada kedua logam.
5. Erosi-Korosi
Deskripsi: Kombinasi efek mekanis (abrasi akibat aliran air berkecepatan tinggi atau partikel padat dalam air) dan efek korosi kimia. Lapisan pasif yang melindungi logam terus-menerus terkikis, sehingga mempercepat laju korosi.
Penyebab:
Kecepatan Aliran Air yang Sangat Tinggi: Terutama di pipa siku, katup, atau lubang.
Partikel Padat dalam Air: Partikel tersuspensi (pasir, lumpur, kerak longgar) yang mengikis permukaan logam.
Turbulensi Aliran: Aliran air yang sangat turbulen.
Solusi:
Pengendalian Kecepatan Aliran: Pastikan desain pipa dan pompa menjaga kecepatan aliran dalam batas yang direkomendasikan.
Filtrasi: Gunakan saringan aliran samping atau saringan pra-filtrasi untuk menghilangkan partikel padat dari air.
Bahan yang Lebih Kuat: Pertimbangkan bahan atau paduan yang lebih tahan terhadap korosi-abrasi di area yang rentan.
Desain Aliran Lancar: Hindari perubahan tajam pada arah atau diameter pipa.
Solusi Komprehensif dari PT Jaya Sakti Internusa
Pengendalian korosi memerlukan pendekatan holistik. PT Jaya Sakti Internusa, dengan pengalaman sejak 1998, menyediakan solusi lengkap untuk menara pendingin dan pendingin Anda:
Analisis Air Komprehensif: Mengidentifikasi potensi korosif dan penyebabnya.
Perawatan Kimiawi Terbaik: Penyediaan penghambat korosi dan kerak yang sesuai.
Sistem Filtrasi: Pemasangan saringan aliran samping dan saringan pra-filtrasi untuk menghilangkan partikel.
Sistem Pemantauan Real-time: Penggunaan pengontrol untuk memantau pH, konduktivitas, dan kecepatan korosi secara terus-menerus.
Desain & Peningkatan: Memastikan desain yang tepat dan peningkatan ke bahan yang lebih tahan korosi jika diperlukan.
Dengan pengelolaan yang tepat, Anda dapat memperpanjang umur pakai aset Anda dan memastikan efisiensi operasional sistem pendingin Anda tetap terjaga.
